Kematian Sang Ayah Tidak Membuatnya Mundur (I)

Diposkan oleh Redaksi

Automotive Chemical Industry | Perusahaan Chemical di Indonesia | Produk Perawatan Mobil

Automotive Chemical Industry | Perusahaan Chemical di Indonesia | Produk Perawatan Mobil
Sumber: radiox.com


Sesungguhnya kehilangan seorang ayah menjadi kenangan yang menyakitkan bagi siapa pun. Mungkin pula termasuk bagi seorang Jacques Villeneuve, sang pembalap Formula One dan mantan pemegang juara dunia sekali jet darat tersebut. Sang ayah, Gilles Villeneuve, terpaksa meregang nyawa ketika sedang membalap di saat dirinya berusia sebelas tahun.

Darah pembalap memang sudah berdiam dalam dirinya. Sang ayah dan sang paman juga menjadi seorang pembalap. Kematian sang ayah justru membuatnya lebih menginginkan membalap. Dia mengungkapkan keinginannya untuk membalap dua tahun setelah kematian sang ayah. Jacq mengatakan hal itu kepada ibunya jika dia ingin mengendarai kart. Sayangnya, sang ibu belum memperbolehkannya selama dia belum mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran yang paling dibencinya.

Dia pun melakukan permaian pertamanya di Imola. Luiggi dan Massimo Buratti, pemilik sirkuit begitu terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Jacq. Sang paman pun memasukkan Jacq ke sekolah untuk membalap dan membuatnya lebih banyak belajar dari sana.


{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment