(foto: ist) |
Seringkali kita melihat pemandangan anak-anak yang tengah asyik bermain gadget, entah itu dari game console portable maupun tab. Padahal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja oleh para orang tua, mengingat aktivitas-aktivitas ini dapat membuat mata berkerja lebih keras dan cepat lelah.
Pada anak-anak, kita tidak bisa meremehkan risiko mata minus sebab gangguan refraksi seperti ini sulit disembuhkan. Kalaupun minusnya bisa berkurang, biasanya hanya sedikit dan tidak bisa sembuh kembali normal seperti sedia kala. Terkecuali dilakukan operasi lasik mata yang tentunya berbiaya tidak murah. Anak pun harus menunggu usianya hingga 18 tahun terlebih dahulu untuk melakukan lasik mata. Proses lasik mata pada seseorang di bawah usia 18 tahun ditengarai tidak akan efektif hasilnya.
Pilihan sementara mungkin adalah penggunaan kacamata yang sayangnya hanya berperan sebagai alat bantu, bukan obat. Konsumsi vitamin A juga lebih berefek pada saraf, dan tidak dapat mengobati mata minus.
Meskipun begitu, penggunaan gadget tidak selalu berarti buruk bagi anak. Sepanjang orang tua bisa memberikan batasan dan pengertian pada anak, maka sah-sah saja jika sang anak menggunakan gadget. Selain games, dari gadget pula anak bisa belajar dan mendapatkan ilmu-ilmu bermanfaat.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment