10 Tragedi Tragis Jet Darat Formula One (3)

Busi Motor Terbaik | Busi Mobil Terbaik | Produk Perawatan Mobil

Sumber: abc.net.au

Balapan jet darat, Formula One, memang salah satu balapan yang paling prestisius dan sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kecepatan dalam mengendarai menjadi kunci kemenangan. Namun, tidak jarang karena kecepatan pula, nyawa yang pembalap harus meregang di lintasan balap tersebut. Berikut ini 10 tragedi yang memilukan dalam ajang perlombaan Formula One.

4. Riccardo Paletti

GP Kanada menjadi ajang balap jet darat yang paling kelam di tahun 1982. Gangguan koordinasi marshall justru membuatnya menjadi terkapar di lintasan balap setelah lampu kuning tidak menyala dan Paletti terlambat merespons. Alhasil, hidung mobilnya menabrak mobil Didier Pironi. Paletti pun terjebak dalam kebakaran pada mobilnya. Rupanya cukup sulit untuk menyelamatkan Paletti hingga pemadam kebakaran pun butuh waktu hingga 30 menit untuk memberikan bantuan. Paletti sendiri sudah terjebak di dalam kendaraanya yang penuh asap.

3. Elio de Angelis

Pembalap yang satu ini meninggal akibat keterlambatan tim marshall untuk menyelamatkan dirinya dari dalam mobil yang terbakar. Pembalap asal Italia ini sedang dalam sesi kualifikasi untuk GP Monako. Sayangnya, dia tidak bisa menyelamatkan dirinya untuk keluar dari jet darat tersebut. 30 menit kemudian marshall baru datang, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong setelah 29 jam berusaha dibantu oleh tim medis.

2. Roland Ratzenberger

GP San Marino lagi-lagi menjadi ajang yang paling menakutkan bagi seluruh pembalap Formula One. Bukan hanya karena lintasannya yang sulit, tetapi sirkuit ini juga sering menelan korban jiwa. Salah satunya adalah Roland Ratzenberger, Di puncak kariernya sebagai seorang pembalap, tidak ada yang pernah menyangka kalau Ratzenberger harus tewas mengenaskan akibat kerusakan sayap depan mobilnya. Mobilnya pun berputar-putar dan dia pun mengalami patah leher yang akhirnya menyebabkan tewas.

1. Ayrton Senna

Di puncak kariernya, Senna justru pergi. GP San Marino ternyata belum puas menelan korban. Setelah sehari sebelumnya adalah Ratzenberger, kali ini giliran Senna ketika di tengah balapan. Mobil Senna pun menabrak pembatas yang akhirnya membuat dirinya tewas. Belum ada bukti yang valid yang mampu membuktikan apakah ada rencana Senna akan dibunuh atau tidak. Ini juga yang membuat proses investigasi terhadap kematian Senna hingga kini masih misterius.