Sumber: allaboutdryeye.com |
Mungkinkah Anda termasuk salah satu pasien lasik mata yang sedang bimbang? Jika iya, mungkin Anda harus membaca artikel ini yang mengupas mengenai mitos seputar lasik mata. Untuk mengetahui kebenarannya, ahli mata Steven Wilson, MD akan menjelaskan beberapa mitos yang kerap dipercaya pasien mengenai operasi lasik mata.
Mitos #1: Pasien lasik tetap membutuhkan bantuan kacamata baca
"Tidak benar," ungkap dr. Wilson. Jika pasien lasik kembali memerlukan kacamata, mungkin ia memiliki presbiopia. Presbiopia merupakan bagian dari proses penuaan alami dan mempengaruhi sebagian besar manusia sejak usia 40 tahun. Lasik mata menjadi pilihan tepat untuk memperbaiki rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisme, namun tidak dapat mengatasi presbiopia.
Mitos #2: Operasi lasik mempunyai risiko
Seperti jenis operasi lainnya, lasik mata memang memiliki beberapa risiko. Namun, jika dilakukan dengan benar dan didukung dengan tindakan pencegahan yang tepat, operasi laser ini 100 persen aman dilakukan. "Dalam 16.000 prosedur lasik mata yang sudah pernah saya lakukan, hanya satu pasien yang mengalami infeksi ringan, namun dapat diobati menggunakan antibiotik asalkan dilakukan sesegera mungkin," jelas dr. Wilson.
Mitos #3: Operasi lasik tidak dapat mengatasi rabun jauh dan silindris
Menurut dr. Wilson, lasik mata dapat memperbaiki semua masalah kelainan refraksi mata menggunakan teknologi laser, kecuali kasus rabun jauh yang sudah sangat parah. Namun, dr. Wilson menambahkan, banyak pasien dengan kasus parah dapat memiliki penglihatan normal dengan bantuan phakic intraocular lenses (IOL).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment